Jumat, 21 Maret 2008

Golkar Siap Rebut Kekuasaan Nasional

LAMPUNG - Tahun 2008 memang sudah seharusnya digunakan sebagai ajang pemanasan Pemilu 2009. Itulah yang terjadi dalam Partai Golkar. Partai beringin itu sudah mengeluarkan angka target perolehan suara untuk pemilu 2009.

Hal tersebut terungkap pada saat pertemuan kader antara DPP Partai Golkar dengan DPD Partai Golkar Lampung di Graha Wangsa, Jalan Yos Sudarso Bandar lampung, Selasa (15/1/2008).

Terungkap, Golkar menargetkan perolehan suara sebanyak 30 persenu untuk Pemilu 2009. Target ini diambil berdasar rata-rata target perolehan suara yang mampu diraih di 33 daerah, yang setara dengan 165 wakilnya di DPR.

Untuk pemenuhan target tersebut, Golkar telah mempersiapkan beberapa langkah politik besar. Langkah itu yakni, pemenangan kader Golkar pada pemilihan bupati dan kepala daerah. Sehingga, memudahkan untuk mobilisasi suara pada pemilihan yang lebih besar.

Menurut Agung Laksono, masing-masing target ini saling mendukung. Nantinya, apabila langkah pertama tercapai maka akan lebih memudahkan pada pemenangan langkah berikutnya.

"Target akhirnya adalah merebut kekuasaan dengan cara terhormat dan terorganisir. Sehingga, presiden dan wakil presiden diharapkan merupakan pilihan dari Partai Golkar," Ujar Agung saat itu.

Agung meminta pada seluruh kader untuk tidak alergi dengan kata-kata "merebut kekuasaan". Karena menurut mantan Direktur Utama televisi swasta itu, Partai Golkar tidak akan melakukan cara-cara yang tidak terhormat. Sebaliknya, pemenangan Pilkada merupakan upaya terhormat yang diambil Partai Golkar untuk mencapai tujuan tersebut.

"Ada sembilan pilkada di tahun 2008 ini. Diantaranya, Sumatera utara, Sumatera selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB. Kita tentunya harus bertekad untuk memenangi ajang ini," kata Ketua DPR ini.

Agung juga meminta kepada Kader Partai golkar untuk mewaspadai upaya pemenangan pilkada yang dilakukan partai lain dengan cara yang unfair. Seperti black campaign dan hal-hal yang bisa memecah belah kader Golkar.

Tidak ada komentar: