Senin, 24 Maret 2008

Perut Buncit Undang Penyakit

BERTAMBAHNYA usia dan gaya hidup tak sehat memicu perut ramping menjadi buncit. Kelebihan lemak di bawah perut ternyata lebih berbahaya.

Bagi Anda yang memiliki perut yang tak lagi rata, sebaiknya berhati-hati. Pasalnya, perut buncit bisa dijadikan tanda adanya penyakit berbahaya.

Sering kali perubahan gaya hidup yang menyebabkan kegemukan bisa mengantarkan pada penyakit berbahaya. Meskipun bukan penyebab tunggal, kelebihan berat badan menjadi sinyal penyakit kardiovaskular, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan metabolik maupun kanker.

Seperti diketahui penyakit jantung dan stroke masih mendominasi sebagai penyebab kematian tertinggi. Bahkan, angka kematian penyakit-penyakit tersebut semakin meningkat. Dari keseluruhan lemak yang "menghiasi" tubuh, lemak pada bagian perut perlu menjadi sorotan tersendiri.

"Kelebihan lemak di bagian perut lebih berbahaya dibandingkan lemak yang menumpuk di bawah kulit seperti bagian pinggang dan paha," ujar Endocrinology Specialist and Obesity Researcher Mayo Clinic Michael Jensen MD.

Kelebihan lemak di perut meski bukan akibat bertambahnya berat badan, dihubungkan dengan peradangan dan berisiko tinggi mengalami pengerasan pembuluh arteri.

Nyatanya, perut membuncit bukan sekadar penumpukan kelebihan kalori maupun makanan. Lemak pada bagian perut menyebabkan metabolisme bekerja lebih aktif. Lemak juga akan lebih aktif memproduksi adiponektin, yang secara sistemis beredar di dalam darah kemudian menghasilkan efek-efek yang tidak baik.

Bagian perut yang berlemak merupakan pendeteksi yang sederhana dan bisa dilihat secara kasatmata dan dapat dilakukan kapan saja, tapi sering kali diabaikan. "Di luar penghitungan body massa index (BMI), lingkar pinggang merupakan indikasi sederhana untuk mengukur status berat badan dan lemak yang tersembunyi," sebut Jensen.

Menurut Penny Kris- Etherton PhD RD, peneliti dari Penn State, salah satu langkah terbaik untuk menjaga kesehatan adalah menurunkan berat badan.

Seseorang yang mengalami kelebihan berat badan akan lebih mudah melihat penumpukan lemak pada bagian perut dibandingkan di bagian lain, terutama memasuki postmenopausal.

"Bila semakin menumpuk, berarti harus semakin cepat memulai membakar lemak pada bagian perut," sebut Nutrition Professor Georgia State University Christine Rosenbloom PhD RD.

Menurut dia, hampir 99 persen orang yang ingin menurunkan berat badan akan membakar lemak di perut dibandingkan di bagian tubuh lain. Risiko akan semakin meninggi bila kelebihan lemak akan semakin menumpuk pada bagian perut. Penting bagi setiap orang untuk memperhatikan bentuk tubuh, selain berat badan.

Tidak ada komentar: