Sabtu, 22 Maret 2008

Faisal Basri

JAKARTA - Nama Faisal Basri cukup memberi warna dalam panggung politik Indonesia. Pribadinya sederhana. penampilannya agak berbeda dari politisi kebanyakan. Jarang tampil formal, sepintas Faisal Basri bahkan seperti aktifis mahasiswa, kemana ia pergi selalu mengenakan tas ransel. Penampilan Faisal Basri yang sederhana itu ternyata tidak terlepas dari prinsip hidupnya yang juga tidak rumit. Bagi Faisal, hidup itu harus mengalir apa adanya. Tidak perlu ngoyo dalam mengejar sesuatu, yang terpenting bagaimana berbuat yang terbaik dan mempunyai manfaat.

Prinsip â€~mengalir' itu bagi Faisal berlaku di segala bidang kehidupan. Kehidupan pribadi pendidikan, karir, politik dan keluarga. Sebab itu kesehariannya diisi dengan berbagai aktifitas tanpa menerapkan jadwal yang kaku. Di tengah kesibukannya mengajar dan aktifitas politiknya, Faisal masih bisa mencurahkan perhatiannya kepada tiga anak dan istrinya. Saat waktu senggang ia menyempatkan diri mengantar anak-anak ke sekolah. "Ternak teri, anter anak, anter istri," canda Faisal sambil tergelak.

Faisal mengaku prinsipnya itu merupakan bentuk keyakinan dirinya bahwa perkara di dunia bukanlah tujuan sehingga dalam menghadapi persoalan Faisal merasa tidak perlu bersungut-sungut jika keinginannya tidak tercapai.

Menurutnya selama pekerjaan dijalankan dengan prinsip nothing to loose maka tidur pun menjadi nyenyak. "Kalau tidak ada beban, tidur jadi nyenyak," kata Faisal yang biasa tidur pukul 02.00 pagi ini.

Dalam kehidupan politik, prinsip itu pun ia terapkan saat dirinya undur diri dari PAN dan memilih menghabiskan waktu sebagai dosen. Saat mundur dari kancah politik, Faisal mengaku hanya mengikuti kata hatinya. Faisal bercerita saat bergabung dalam parpol, ia menganggap, kancah politik itu dapat menjadi alat efektif untuk menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam proses politik. Namun saat impiannya itu tak terpenuhi, ia pun cuek saja lengser dari jabatannya sebagai sekjen PAN.

Faisal tidak perduli dengan konsekuensi yang ia jalani menyangkut sikap vokalnya. "Kita tidak bisa menyenangkan semua orang, sebab jika ingin menyenangkan semua orang kita juga harus bersiap juga untuk dibenci semua orang," terang nya.

Masa Remaja

Faisal lahir dan dibesarkan di Bandung, 6 November 1959 dari pasangan Hasan Basri dan Saidah Nasution. Semasa kanak-kanak, ayahnya bekerja di sebuah perusahaan percetakan di Jakarta. Saat itu Faisal dibesarkan di tengah kondisi keluarga yang pas-pasan. Demikian, Faisal mengaku sangat menyukuri apa yang dialaminya di masa kecil. Salah satunya adalah sikap toleran yang ditularkan ayahnya.

Faisal dibesarkan oleh kedua orang tua yang secara kultural berasal dari kalangan nahdiyin, namun mereka memasukan Faisal di madrasah Muhammadiyah,

"Saat saya salat shubuh, saya tidak membaca qunut. Saya juga tidak melakukan apa yang biasa dilakukan orangtua saya, yaitu tarawih sebelas rakaat, tapi ayah saya tidak keberatan," kisah cucu Adam Malik ini

Mungkin tidak ada yang menyangka saat SMA Faisal adalah sosok murid yang "kurang berprestasi. Saya suka bolos. Rapor saya banyak merahnya," kenang Faisal. Namun justru di masa ini lah ketertarikannya terhadap bidang ekonomi bermula saat ia membaca majalah Prisma. Saat itu persoalan ekonomi yang membuatnya tertarik adalah mengenai teori ketergantungan yang saat itu ramai dibicarakan orang.

Mungkin sebab itu, meski pernah berkiprah dalam jalur partai, dan pendapat politiknya sering dikutip media masa, Faisal lebih suka menamakan dirinya "analis ekonomi," karena pikiran-pikirannya dalam tulisan yang anti mekanisme pasar, Faisal dituding sebagai representasi kaum Sosial Demokrat.

Faisal sangat mengidolakan Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang penuh teladan. Namun secara jujur ia mengaku tidak mampu jika harus mengikuti 100 persen apa yang dicontohkan nabi. Setidaknya menurut Faisal, Nabi harus menjadi rujukan. "Kalau saya, mungkin tidak bisa mengikuti contoh kepemimpinan nabi seratus persen. Mungkin 10 persen saja," ujarnya.



DATA PRIBADI



Nama

:

Faisal Basri

Tempat & tanggal lahir

:

Bandung, 06 November 1959

Status perkawinan

:

Menikah (Istri: Syafitrie; dengan tiga anak: Anwar Ibrahim Basri, 10 tahun, Siti Nabila Azuraa Basri, 8 tahun, dan Muhammad Attar Basri, 5 tahun)



PENDIDIKAN

· Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Jakarta, 1985

· Master of Arts (M.A.) dalam bidang Ekonomi, Vanderbilt University, USA, 1988


PEKERJAAN

· Anggota, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)- sejak 2000

· Dosen, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia-sejak 1981


PERJALANAN PEKERJAAN

1981-sekarang

Pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

1988-sekarang

Pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

1993-95

Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI)

1995-2000

Expert (dan Pendiri), Instutute for Development of Economics & Finance (Indef)

1999-2003

Ketua, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta

2000

Anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI

2005-sekarang

Ketua Editor, Jurnal Kebijakan Ekonomi (JKE), diterbitkan oleh Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


LAIN-LAIN

· Kolumnis Tetap, Harian Kompas, sejak 2001

· Kolumnis Tetap, Harian Bisnis Indonesia, sejak 2005

· Koordinator, Komisi Darurat Kemanusiaan (KDK) untuk Bencana Alam di Aceh dan Sumatera Utara, 2004-2005

· Anggota, Dewan Pakar Badan Komunikasi dan Informatika Departemen Komunikasi dan Informatika, 2005-sekarang


KEANGGOTAAN DALAM ORGANISASI PROFESI, POLITIK, DAN LSM

· American Economist Association (AEA), anggota

· Society for International Development (SID), anggota

· Partai Amanat Nasional (PAN): Pendiri; periode 1998-2000 sebagai Sekretaris Jenderal; 2000-01 sebagai Ketua yang membawahi bidang Penelitian dan Pengembangan; Januari 2001 mengundurkan diri

· Pergerakan Indonesia (PI), penggagas dan Ketua Presidium Nasional (2003-05), Ketua Dewan Pimpinan Nasional (Agustus 2005-sekarang)

· Gerakan Kepatutan, Deklarator, dideklarasikan di Yogyakarta, 4 Desember 2004


PENGHARGAAN

· Penghargan "Pejuang Anti Korupsi 2003," diberikan oleh Masyarakat Profesional Madani (MPM), Gedung Joang 45, Jakarta, 15 Januari 2004

· "FEUI Award 2005" untuk kategori prestasi, komitmen dan dedikasi dalam bidang sosial kemasyarakatan, Depok, 17 September 2005


PENELITIAN
Beberapa di antaranya:

1. Studi Evaluasi Perbandingan Angkutan Kereta Api dengan Angkutan Jalan Raya di Jawa, Madura, dan Sumatera Selatan, LPEM-FEUI - Perusahaan Jawatan Kereta Api, 1984.

2. Penelitian Ujicoba Prosedur Analisa Dampak Lingkungan Sosial: Perkembangan Kota Serpong (Amdal Sosial), LPEM-FEUI - Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, 1987.

3. Identifikasi Komoditi Industri yang Berpotensi Ekspor Tinggi, LPEM-FEUI - Bank BNI, 1990.

4. Restrukturisasi Industri di Indonesia, LPEM-FEUI - Bank Dunia, 1990.

5. Penjabaran Jakarta sebagai Service City, Pemerintah DKI Jakarta, 1995.

6. Studi Mengenai Hubungan Keuangan Pusat-Daerah. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, 1997.

7. The Study on Trade and Investment Policies in Developing Countries: Indonesia. LPEM-FEUI - Institute of Developing Economies, Tokyo, 1997.

8. Prospek Ekonomi Indonesia 1998: Tahun Krisis Kepercayaan. Jakarta: Institute for Development of Economics and Finance, 1997.

9. Studi Korupsi pada Proyek Bantuan Bank Dunia. Jakarta: Infid, 1999.


KARYA TULIS
Buku (karya sendiri, karya bersama, terjemahan, dan penyunting) diantaranya:

1. Olson, Mancur. Kebangkitan dan Kemerosotan Perkembangan Bangsa-bangsa, dari Pertumbuhan Ekonomi ke Stagnasi-Inflasi dan Kemandegan Sosial. Edisi Bahasa Indonesia. Penyunting. Jakarta: C.V. Rajawali, 1986.

2. Perekonomian Komoditas Primer. Jakarta: PAU-EK-UI, 1990.

3. Krugman, Paul R., dan Maurice Obstfeld. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan, Buku I: Perdagangan Internasional. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: CV Rajawali, 1991. Penerjemah.

4. Krugman, Paul R., dan Maurice Obstfeld. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan, Buku II: Moneter Internasional. Edisi Bahasa Indonesia. Co-penerjemah dengan Haris Munandar. Jakarta: CV Rajawali, 1992.

5. "Potensi dan Peranan Cendekiawan dan Pengusaha Palestina dalam Perwujudan Negara Palestina Merdeka," dalam M. Riza Sihbudi & Achmad Hadi, eds., Palestina: Solidarifas Islam dan Tata Politik Dunia Baru. Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992.

6. Metode-metode Kuantitatif dalam Ekonomi Internasional. Jakarta: PAU-EK-UI, 1992.

7. "Industri Manufaktur dalam Perekonomian Nasional: Posisi Usaha Kecil," dalam Rahardjo, M. Dawam (ed.), Usaha Kecil dalam Perekonomian Nasional. Jakarta: Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, 1994.

8. Perekonomian Indonesia Menjelang Abad 21: Distorsi, Peluang, dan Tantangannya. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1995, 1997 (cetakan ketiga).

9. Monopoli dan Distorsi Ekonomi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996. Co-author.

10. Indonesian Economics Law Infrastructures. Tokyo and Jakarta: Jetro, 2001. Editor.

11. Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002.


Makalah, beberapa di antaranya:

1. "Kiat-kiat Jitu Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sendiri. " Makalah, dipersiapkan untuk seminar "Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sendiri dalam PJPT II," diselenggarakan oleh PWI Cabang Jawa Tengah, Magelang, 4-5 Februari 1994.

2. "Justifikasi Ekonomi atas KegiatanTanggungJawab Sosial Perusahaan (CSR) kepada Masyarakat." Makalah, dipersiapkan untuk "Seminar Pakar untuk Mengembangkan Konsep & Indikator Corporate Social Responsibility sebagai Upaya Meningkatkan Partisipasi Dunia Usaha dalam Pengentasan Masalah Kemiskinan." Diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan Laboratorium Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UI, Depok 29-30 Maret 1994.

3. "Beberapa Kecenderungan dalam Perekonomian Indonesia yang Berkaitan Erat dengan Aspek Kesehatan Menyongsong Abad Mendatang." Makalah, dipersiapkan sebagai bahan diskusi untuk Materi: "Kecenderungan Sosial Ekonomi yang Berkaitan dengan Kesehatan," pada Pelatihan dan Lokakarya Studi Analisis Kecenderungan Kesehatan Nasional dan Regional Tahun 1995. Diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, 30 Oktober--4 November 1995).

4. "Inefisiensi Pembangunan dan Ekonomi Biaya Tinggi yang Membelenggu Kita." Makalah, disampaikan pada Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten Indonesia III, Jakarta, 18 Januari 1996.

5. "Peranan Zakat dalam Mengatasi Persoalan Kemiskinan dan Ketimpangan di Indonesia." Makalah, disampaikan pada seminar "Pemanfaatan 7akat sebagai Salah Satu Usaha Pengentasan Kemiskinan Ditinjau dari Segi Hukum Agama, Ilmu Ekonomi, dan Manajemen, diselenggarakan Orsat ICMI New York, New York City, 8 Juni 1996. .

6. "Korupsi Kekuasaan dan Wajah Ekonomi Kita." Makalah, disampaikan pada seminar dengan tema "Menuju Pemerintahan yang Bersih dan Berwibawa," diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Jakarta, 26 Desember 1996. Juga dimuat pada berbagai surat kabar anggota Indef Writers Network (IWN). .

7. "Tantangan Pembangunan Infrastruktur di DKI Jakarta di Tengah Krisis Ekonomi." Makalah, disampaikan pada seminar sehari dengan tema "Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pembangunan Infrastruktur di Wilayah DKI Jakarta," diselenggarakan oleh Badan Pimpinan Daerah Gabungan Pelaksana Konstruksi (B.P.D. Gapensi) DKI Jakarta, Jakarta, 22 April 1998.

8. "EU-Indonesia Cooperation: Political Party Perspective." Paper presented at the Conference on "The European Union and the Political Transition in Indonesia," organized by The Royal Institute of International Affairs and IEEI, London, March 29-30, 1999.

9. "Strengthening Civil Society toward Justice Economy." Paper presented at The International Symposium "In Search of Asian Civil Society in the Third Millenium: Comparative Perspectives on the Development of Civil Society in Japan and Indonesia," organized by The Center for Japanese Studies, University of Indonesia, Jakarta, 28-29 June 1999.

10. "Standardisasi dalam berbagai Sektor Kegiatan Daerah di Era Otonomi Daerah." Makalah, disampailkan pada Seminar Nasional Standardisasi dalam Memasuki Abad 21, diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional, Jakarta, 7-8 November 2000.

11. "Competition Policy and Its Problems, Trade and Investment in Indonesia." Paper, presented at the APEC Regional Seminar on WTO Issues: Investment and Competition Policies, organized by Department of Trade and Industry, Republic of the Philippines, Ministry of International Trade and Industry, Government of Japan, and Japan External Trade Organization, Makati City Philippines, November 29-30, 2000.

12. "Kebijakan Persaingan di Era Otonomi: Peranan KPPU," Makalah, disampaikan pada One Day Conference "Domestic Trade, Decentralization and Globalization," diselenggarakan oleh USAID, PEG, dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Jakarta, 03 April 2001.

13. "Competition Policy: An Indonesian Experience," Paper presented at "Finalization Workshop: Country Studies on Competition Policy," organized by Asian Development Bank, Manila, July 21-23, 2004.

14. "Indonesia Economic Outlook." Paper presented at "Bangkok Expert Group Meeting," organized by University of Tokyo and hosted by Bank of Thailand, Bangkok, February 22, 2005.

15. "Permasalahan, Tantangan, Prospek, dan Strategi Pembangunan Indonesia." Makalah, disampaikan pada Rountable Discussion Bank Indonesia, Jakarta, 28 Februari 2005.

Tidak ada komentar: