Jumat, 28 Maret 2008

Hacker Depkominfo-Golkar, Hanya Sekadar Iseng

JAKARTA - Pernyataan Pakar Telematika Roy Suryo yang menganggap blogger dan hacker negatif dibantah oleh salah seorang blogger. Ia menganggap bahwa tidak semua blogger dan hacker jahat.

"Pada dasarnya semua profesi memiliki sisi gelap dan terang. Begitu juga blogger dan hacker, tidak semuanya jahat. Bahkan dalam dunia hacker ada istilah hacker hitam dan hacker putih," ujar salah satu blogger Merry Magdalena, yang juga penulis buku Cyberlaw: Tidak Perlu Takut, saat dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (28/3/2008).

Menurut Merry, seorang hacker bisa dikatakan putih jika perilakunya terkesan membantu institusi sedangkan hacker hitam justru sebaliknya. Ia mencontohkan, seorang hacker putih lebih suka menggunakan keahliannya untuk mencari celah keamanan IT sebuah institusi, baik itu perbankan atau lainnya, agar sang institusi bisa menambal kelemahan yang dimiliki jaringannya.

Sedangkan hacker hitam dicontohkan sebagai hacker yang lebih sering menggunakan keahliannya untuk merusak sistem jaringan sebuah perusahaan atau institusi, seperti carding, cracker dan lainnya.

"Sebuah jaringan perusahaan biasanya memiliki sistem keamanan dalam beberapa layer. Jika si hacker sudah masuk ke layer paling dalam untuk kemudian merusak sistem dan data yang ada di dalamnya maka itu sudah bisa dikategorikan hitam," jelas Merry.

Lalu, terkait dengan dua situs pemerintah yang dihack beberapa saat lalu, Merry hanya menganggap hal tersebut sebagai kejahilan biasa. Sama halnya dengan situs KPU yang pernah diacak seorang hacker belum lama ini. Hacker tersebut mengganti tampilan situs KPU dengan pesan cinta untuk sang kekasih.

"Sepertinya situs tersebut (depkominfo dan Golkar) hanya di deface (ubah tampilan). Artinya si hacker hanya jahil saja dan tidak bisa dikategorikan jahat. Mungkin hacker tersebut hanya ingin terkenal," tandas Merry.

Tidak ada komentar: